Sabtu, 23 April 2011

Ungkapan Kangen Seorang Blogger

Mimpi???

Nggak terasa sudah lama sekali aku ga' ngeluarin posting baru. Hampir seminggu tepatnya. Kangen juga dengan aktivitas iseng ini. Aktivitas yang membuatku ketagihan untuk terus melakukannya. Ya... bercerita memang hobbyku cengengesan itu diriku. 

Dengan bercerita aku merasa lega meskipun aku hanya menjabarkannya lewat tulisan. Mungkin juga ini belum pantas disebut tulisan <lebih tepatnya ketikan...hehehehe> karena isinya jauh daripada normal untuk pemikiran seorang manusia <lhooo..emanknya aku apa ya...>.

Tulisan adalah karya seorang penulis... Apa aku sudah bisa disebut penulis seperti Djenar Maesa Ayu, Indra herlambang, atau Raditya Dika? Menurutku belum. Semua ini hanya komentar egoisku terhadap arti hidup. Dengan berbagi berarti kita memberi arti pada diri kita sendiri. Dengan bercerita berarti kita menghargai keberadaan orang disekitar kita.

Sebagai makhluk sosial aku membutuhkan orang lain tapi aku tidak boleh tergantung dengan orang lain. Ini prinsip. Prinsip itulah yang mendasari aku untuk menulis dalam blog ini. Aku butuh menyalurkan hobby berceritaku tapi siapa yang mau menerbitkan tulisan geje <ga' jelas> ini??? Jawabannya belum ada. 

Blog adalah solusinya aku ga' perlu tergantung dengan penerbit aku cukup menulis dan mempostingkannya. Setelah itu di share di facebook. Heheee... alhamdulillah ternyata ada yang baca <hmmm ga tau juga orang itu penasaran atau hanya tersesat dalam blog ini> yang pasti ini cukup mudah praktis dan ekonomis <blogger satu ini pelitnya minta ampun>

Senangnya ketika melihat angka kunjungan bertambah. Sebuah motivasi untuk terus maju berkreasi meraih prestasi yang tinggi untuk mencapai tujuan yang hakiki yaitu berbagi bahagia di hati. <jadi terharu....hiks...hiks..>. Apalagi kalau ada yang ngasi jempol di account facebook...wah serasa penulis betulan... 

Ya... mungkin menjadi penulis cuma khayalan tapi nggak ada salahnya khan mewujudkan impian dengan cara kita sendiri. 

Jadi ingat seorang teman pernah bercerita tentang mimpinya menjadi seorang dokter. Terhalang biaya untuk meneruskan sekolah kedokteran bukan kiamat baginya. Meski profesi idaman tidak kesampaian tapi tujuan dari impian bisa tersampaikan. Sekarang dia menjadi petugas pertolongan pertama di tempat kerjanya. Menolong orang yang sakit itu intinya.

Mimpi harus setinggi langit. Dan harus di kejar. Jangan mudah menyerah, setiap apa yang kita dapat mungkin sebagian dari mimpi kita yang tercapai dalam bentuk yang berbeda. Demikian pemikiran egois saya... terlalu optimis dan hampir narsis tapi itu lebih baik daripada kita apatis dan pesimis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar