Jumat, 15 April 2011

Obat Stress Kakak Sepupuku

Obat Stress Kakak Sepupuku

Malam ini sekitar pukul setengah tujuh kakak sepupuku tiba dengan suami dan anaknya. Tumben pikirku, biasanya mereka selalu datang siang atau sore hari. Ada apa gerangan maksud dan tujuan mereka. Bukan berarti aku tidak suka tapi aku khawatir ada apa-apa dengan bu dheku yang sering sakit.

Tapi ternyata kekhawatiranku lenyap sudah ketika mbak Ima begitu aku menyapa kakak sepupuku berkata “Om ini lho Suta mau main kuda lumping sama mbah Gotro” <keterangan yang dipanggil om itu aku …. Heheheh betapa tuanya aku baru sadar kalau udah om om… dan tentu saja mbah Gotro itu bapakku>

Hehehhee… aneh-aneh saja kelakuan keponakanku yang satu ini. Bilang mbakku Suta ngotot pengen ketemu sama mbahnya hanya untuk main kuda lumping. Alhasil kakakku yang baru pulang kerja diseretnya sampai ke rumah <diseret… hanya kiasan saja dalam kenyataannya mereka datang menggunakan mobil>

Woww… suasana di rumah mendadak rame dengan teriakan dan dentuman dari mulut bapakku ketika menjadi back sound tari kuda lumping cucunya. Hehehe lucu juga keponakanku ini dengan lincahnya dia bergoyang bak penari asli.

Tak hanya itu suasana semakin hiruk pikuk dengan bertambahnya personil kuda lumping yang tak lain adalah sepupu-sepupuku. Pas sudah Suta, Febry, Reza dan Dita berjingkrak-jingkrak di hadapanku. Hahahhaha serasa perutku sakit karena tertawa dibuat mereka.

Tingkah laku bocah-bocah kecil ini memang sangat menghibur siapapun yang melihatnya. Keluguan mereka adalah daya tariknya. Wajah-wajah polos itu mengingatkan kepada kita… apakah waktu kecil kita selucu mereka???. Waktu kecil aku lucu ga’ ya????

Menurut mbakku kelucuan dan kekonyolan anaknyalah obat paling ampuh untuk menghilangkan stressnya. Mbak Ima yang berprofesi sebagai perawat selalu dihadapkan dengan bermacam-macam tipe pasien. Ada yang manja ada pula yang menjengkelkan. Mau tidak mau pasti masalah ini akan hinggap di kepalanya. Sebuah problem yang kadang  membuat orang menjadi jenuh dan penat. Namun ketika melihat tawa dan senyum dibibir anaknya maka pasien, kejenuhan dan penat dalam bekerja hilang sudah. Sirna tanpa sisa. Betapa hebatnya keponakanku ini tanpa pendidikan dan gelar psikolog dia mampu mengobati stress ibunya. Inilah hebatnya “keluarga”

Kapan ya aku punya malaikat kecil sendiri yang memanggilku papa ketika pulang kerja. Yang bercerita dengan antusiasnya tentang sekolahnya dan selalu mengajakku bermain bersama.

Yahhh… aku harus segera mencari pendamping hidup supaya keinginan itu cepat terwujud. Paling tidak sekarang masih ada sepupu-sepupu kecil dan keponakan-keponakanku yang memanggilku om dan mas. Mereka yang selalu menghiburku dengan kenakalan dan tingkah polahnya. Mereka memang kerap membuatku stress tapi dengan itu stress itu hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar