Jaman
telah berubah. Sekarang ini ciuman dan seks di luar nikah telah menjadi budaya
baru bagi sebagian orang yang menganut paham kebebasan. Akses internet yang
semakin maju mengakibatkan setiap orang dengan mudahnya mencari tahu tentang
hal-hal berbau seks, termasuk di dalamnya remaja belum cukup umur bahkan
anak-anak.
Hal
ini menyebabkan angka hamil di luar nikah di usia remaja meningkat. Seperti berita
yang saya baca, di Surakarta selama tahun 2011 tercatat ada 40 remaja di bawah
umur (seumuran SMP) mengajukan permohonan dispensasi pernikahan karena telah
berbadan dua. Ini baru di Surakarta belum Indonesia secara keseluruhan.
Sungguh
tragis, dalam usia yang masih sangat belia harus menanggung beban dan
tanggungjawab hidup yang sangat berat. Namun masih beruntung bagi mereka yang
dinikahkan, setidaknya jelas bagaimana kedepannya nanti. Bagi mereka yang hamil
duluan tapi tidak ada yang mau bertanggungjawab jelas ini adalah masalah yang
sangat besar. Sebagian ada yang tegar dan berusaha menjadi single parent namun
sebagian lagi ada yang memilih jalur aborsi untuk menutupi malu.
Gila!!!
Pernah saya melihat berita di reportases sore seputar angka aborsi di
Indonesia. Kalau nggak salah ingat mencapai 2,5 juta pertahun dan menempati
urutan tertinggi di dunia. Benar ga’ sih? Usut punya usut aku nyari berita di
google. Ternyata:
Ditaksir,
2,3 juta abortus tidak aman terjadi setiap tahun di Indonesia. “Sebanyak 1 juta
keguguran spontan, 700 ribu karena kehamilan tidak diinginkan, dan 600 ribu
karena kegagalan KB,” ujar Kepala Komite Ahli Kesehatan Reproduksi, Roy Tjiong.
Dari hasil penelitian, Roy mengatakan 15 persen aborsi dilakukan oleh kelompok
usia remaja kurang dari 20 tahun. Rata-rata kehamilan yang menjalani aborsi
atau digugurkan adalah kehamilan tanpa alat kontrasepsi. “Dan perlu diketahui,
risiko kematian pada kehamilan remaja dua kali lebih tinggi.” (vivanews.com)
Jadi
ingat film berjudul “ Juno” yang ditulis oleh Diablo Cody dan berhasil meraih
penghargaan di Academy Award ke 80 untuk kategori skenario asli terbaik.
Menceritakan seorang gadis belia bernama Juno yang hamil di usia remaja.
Awalnya ada niat untuk mengaborsi janinnya. Namun akhirnya ia batalkan.
Dukungan dari keluarga dan teman ia dapatkan untuk dapat melahirkan si bayi
dengan selamat sampai pada akhirnya ia berjuang mencari pasangan suami istri
yang mau mengadobsi bayinya.
Sangat
inspiratif. Beda sekali dengan kebiasaan orang sekitar kita yang tahunya
menghujat dan mengucilkan orang yang hamil di luar nikah. Ya.. ini memang
sebuah kesalahan dan aib yang besar. Tapi bukankah selalu ada kata maaf dan
kesempatan untuk bertaubat.
“Sudah
cukup dosa maksiat yang dilakukan jangan ditambah lagi dengan kasus pembunuhan,
bayi-bayi itu nggak berdosa.”
Kembali
ke film “Juno”. Salut buat orang tua dan teman-teman si Juno. Di sana
diceritakan bagaimana semua memberi perhatian dan jalan keluar yang terbaik.
Dukungan moral diberikan agar Juno kuat menghadapi masalah. Salut juga buat
Juno yang tabah dan berusaha untuk menjadi ibu yang baik. Meski pada akhirnya
ia memberikan anaknya di adobsi orang lain karena ia tahu ia belum siap menjadi
orangtua dan berkeluarga. Sedikit egois dengan menyerahkan bayi ke orang lain
dengan alasan belum siap dan ingin melanjutkan masa depan tapi setidaknya ini
lebih baik daripada solusi “aborsi” yang banyak dilakukan oleh remaja putri di
luar sana.
Saatnya
membenahi moral remaja bangsa ini agar kasus seks bebas dan aborsi tidak
terulang lagi. Untuk yang sudah terlanjur hamil di luar nikah, mari kita beri
dukungan untuk tidak aborsi. Masih banyak solusi lain yang lebih bijak. Banyak
orang di luar sana yang susah mendapatkan anak, mungkin mereka salah satu
alternatif jalan keluar. Bagi yang lain jangan lakukan seks bebas resikonya
sangat besar, masa depan taruhannya. Dibutuhkan dukungan dari semua pihak
terutama keluarga dan sekolah untuk menanamkan ilmu-ilmu agama serta pendidikan
seks secara tepat dan benar. Stop free sex!!!!
btul sekali sob
BalasHapusyups... say no to free sex sob! thank u kunjungannya
BalasHapussetuju... stop budaya barat, kembalikan budaya ketimuran kita yang sudah mulai luntur
BalasHapussemoga indonesia semakin baik, semoga generasi muda sekarang dan yang akan datang selalu menjunjung tinggi budaya dan martabat bangsa
BalasHapus