Banyak
hal yang biasa dilakukan sepasang muda mudi ketika pacaran. Menonton film
bareng, makan sama-sama, pergi ke tempat wisata atau yang paling nge”hits”
yaitu berkunjung ke rumah pacar atau yang lebih dikenal dengan wakuncar. Wakuncar
adalah singkatan dari waktu kunjung pacar. Hmm istilah ini mulai booming
setelah lagu dangdut dengan judul serupa beredar di pasaran.
Ada
juga yang menyebutnya apel. Ya.. berkunjung ke rumah pacar memang sesuatu hal
yang sangat mengasyikan dan juga mendebarkan. Menurut hasil survey yang saya
lakukan, banyak orangtua merasa senang dengan acara wakuncar ini. Mengapa???
Lebih
aman
Ini
adalah alasan yang paling penting. Membiarkan sepasang muda-mudi yang saling
kasmaran di luar rumah sangat berbahaya. Terlebih di jaman sekarang yang serba
kebarat-baratan hubungan sosialnya. Seperti lirik sebuah lagu Titi Puspa “jangan
berdua duaan nenek bilang itu berbahaya heiiiiii..”. Selain itu ada ungkapan
kalau berdua-duannya yang ketiga adalah setan. Inilah hal sering dikhawatirkan
oleh orangtua, seks bebas. Dalam sebuah artikel diungkapkan bahwa remaja di Indonesia sudah
berani bereksplorasi dengan seksualitas mereka. “Fakta ini ditemukan pada
remaja SMP dan SMU di Jawa Barat. Hasil penelitiannya 42,3 persen melakukan
hubungan seks pertama kali saat di bangku sekolah menengah. Mereka juga mengaku
melakukannya berdasarkan rasa saling suka dan tanpa paksaan,” ujar dr. Boy
Abidin seorang Ginekolog. Dengan
berkunjungnya pacar si anak ke rumah, orangtua bisa lebih mengawasi. Hehhehee…
tapi buat orangtua pergertian dikit dunkkk!!! Jangan ikutan nimbrung di ruang
tamu terus..khan pengen juga berdua-duaan.. upsss maaf saya jadi curhat..
Silaturahmi
dan saling mengenal
Yups..
benar sekali, dengan berkunjungnya si pacar otomatis orangtua bisa berkenalan.
Dari sini dapat dinilai bagaimana kepribadian kekasih anaknya. Dengan datang ke
rumah saja sudah membuktikan bahwa si calon mantu atau pacar si anak punya
itikad yang baik buat bersilaturahmi dan meminta restu buat kelangsungan
hubungan mereka. Daripada back street, benar ga’?!!
Wah
ternyata manfaatnya besar acara wakuncar ini. Sarana pendekatan diri kepada
pacar dan keluarga. Ingat!! Restu orangtua itu penting dalam suatu hubungan.
Namun
dibalik asyiknya acara wakuncar. Ternyata banyak juga yang merasa nervous
bahkan takut ketika menghadapi ritual ini. Ini dikarenakan sugesti negatif yang
tertanam di dalam batin seseorang. Ada yang takut ketemu bapak yang galak, ibu
yang cerewet atau juga kakak-kakak pacar yang super menyeramkan. Hehhehehe..
butuh tips dan sedikit sentuhan halus berbalut sopan santun. Intinya adalah
niat baik untuk bersilaturahmi. Hmm… kesan pertama itu penting. Jangan
macam-macam, berpakaian dan bertingkah laku yang sopan. Ungkapkan maksud
kedatangan dengan baik dan mintalah restu orangtua sang pacar untuk lebih
afdolnya suatu hubungan.
Kadang-kadang
banyak orangtua yang suka ngetes calon mantu atau pacar anaknya ketika datang
apel. Ada yang pura-pura ditinggal pergi tapi diintai dari kejauhan, ini
bertujuan untuk melihat gerak-gerik si cowok. Ada juga yang meminta tolong
dengan beragam pekerjaan, biasanya untuk melihat sejauh mana perjuangan si
pacar untuk mendekatkan diri ke orang tua pasangan. Hadapi dengan percaya diri
dan jadilah diri sendiri. Ini sangat penting. Kenapa? Karena menyembunyikan
jati diri bukan perbuatan bijak. Bukankah lebih menyenangkan jika kita diterima
apa adanya.
“Berpacaran
itu boleh tapi jangan bermaksiat. Jangan mengatasnamakan cinta untuk hal-hal
bersifat kesenangan semata. Cinta yang sejati itu tidak mengharap apa-apa”
Begitulah
sedikit pendapat saya tentang wakuncar. Sebuah tulisan kacau karena bisa
dipastikan malam minggu nanti saya tidak bisa berkunjung ke rumah pacar. Maklum
kerja di luar kota membuat saya harus menerima bahwa malam minggu nanti
wakuncarnya diganti waktelcar (waktu telepon pacar). Huft!!!
Setuju banget nih sama kalimat yang ini.
BalasHapus“Berpacaran itu boleh tapi jangan bermaksiat. Jangan mengatasnamakan cinta untuk hal-hal bersifat kesenangan semata. Cinta yang sejati itu tidak mengharap apa-apa”
yups...terima kasih mari kita dukung pacaran yang sehat tanpa maksiat....
BalasHapussyg skli thun ini tdk bsa ke rmh pcar silahturahmi jdi sdih :(
BalasHapusjgn lpa mmpir ke eMingko Blog
Benar sekali, jangan atas nama 'CINTA' untuk maksiat.., Jangan 'MAKSIAT' atas cinta..
BalasHapusWah, dapat slogan baru nih untuk diusung... hehe..
pacar biar jauh di mata tapi tetap dekat di hati hehehhe... okay ntar aku mampir thank u kunjungannya
BalasHapusthank you endi mari populerkan slogan ini
BalasHapus