Indah
memang ketika dapat mencintai orang yang disayang dan mendapat balasan yang
sama. Namun hidup tak semudah itu, kadang cinta bertepuk sebelah tangan. Bagi si
optimis ini akan menjadi motivasi untuk berubah lebih baik dan mencari pasangan
lagi. Tapi lain halnya dengan si pesimis, urusan ini bisa berlarut menjadi
depresi, stress bahkan yang paling mengerikan yaitu bunuh diri. Menurut artikel
yang saya baca sebuah penilitian yang dilakukan oleh penelitian dilakukan oleh
Universitas St. Andrew menemukan 40 persen wanita dan 26 persen pria dari
tiga tahun survey, nekat bunuh diri karena putus cinta atau ditinggal mati
kekasihnya.
Beberapa
hari yang lalu saya melihat seorang teman di facebook menshare foto nadi
tangannya yang tersayat. Si teman ternyata sedang patah hati. Dia melakukan ini
semua untuk menunjukkan kepada si kekasih betapa hancurnya dia. Untunglah tak
sampai urat nadinya putus dan dia baik-baik saja. Sungguh sangat disayangkan
percobaan bunuh diri ini. Di Indonesia kasus seperti ini banyak dan sering
terjadi. Contohnya, kasus di Jombang seorang gadis bernama Anis Setya
Utaminingsih (16) nekad gantung diri hanya karena putus pacaran. Ada juga seorang
polisi di Karangasem berpangkat Briptu ditemukan tidak benyawa di rumahnya dalam
surat wasiatnya terungkap bahwa si korban nekad mengakhiri hidup karena putus
cinta.
Mengerikan
sekali virus cinta ini mengalahkan keganasan demam berdarah, flu babi, flu
burung dan wabah lainnya. Cinta ini tak berwujud tapi bisa menyerang dan
menimbulkan dampak yang sangat besar. Untuk itu dibutuhkan cara yang bijak
untuk menghadapinya. Ingat! “Berani mencintai berarti siap untuk
kemungkinan terburuknya yaitu patah hati”. Tenang, banyak orang di
dunia ini yang mengalami hal serupa termasuk saya tentunya. Ada persoalan pasti
ada jawaban.
Berikut
solusi yang bisa saya sarankan untuk mengatasi patah hati, ini bersumber dari
pengalaman pribadi dan beberapa teman yang ahli dalam bidang percintaan.
Bersyukur,
cintai dan nikmatilah hidup. Hidup adalah anugerah. Cinta dalam arti universal
mempunyai pengertian mencintai semua hal yang diberikan oleh Tuhan kepada
manusia. Seorang teman berinisial C pernah berkata. “putus cinta disyukuri saja”.
Mungkin inilah jalan yang terbaik. Dia memang bukan jodohmu. Pasrahkan urusan
jodoh kepada Tuhan, manusia hanya berkewaijban berusaha dan pasrah akan
hasilnya. “kalau jodoh tak lari ke mana”. So tenang saja, hidup harus
terus berjalan.
Lakukan
hal-hal yang menyenangkan. Refreshing sangat dibutuhkan untuk mengobati patah
hati. Jalan-jalan ke tempat wisata, kumpul bareng teman-teman, mendengarkan musik,
nonton film, makan cokelat dan masih banyak hal lainnya. Tak ada gunanya
menikmati hati yang tersakiti lebih baik melakukan hal positif yang bisa
menyemangati diri.
Saya
jadi teringat film Eat Pray Love. Hidup butuh keseimbangan. Untuk mencintai
butuh tenaga, untuk menghasilkan tenaga butuh makan dan sebelum makan sebaiknya
berdoa. Maaf itu hanya deskripsi ngawur buatan saya. Intinya hidup di dunia
bukan hanya untuk cinta, pacaran atau hal-hal berbau merah jambu. Hidup itu
luas. Masih ada keluarga, teman dan hal-hal menarik dan ajaib di dunia yang
menunggu untuk dilihat dan disaksikan. Buka mata hati dan nikmati hidup ini.
Waktunya
instrospeksi diri. Jadikan moment seperti ini untuk berbenah, mungkin kesalahan
bukan ada padanya tapi ada pada diri sendiri. Sebagai manusia kita tak boleh
egois, akuilah semua ada sisi buruknya. Ubah diri menjadi lebih baik.
Dan
yang terakhir jangan takut atau trauma akan cinta. Sekali lagi cinta itu anugerah
bukan kutukan. Buka hati untuk bisa mencintai dan dicintai orang lain.
“Tebarkan
cinta dan kasih sayang di sekitar kita, otomatis cinta akan menghampiri”
(kalimat dari seorang teman
yang dua kali diduakan, dua kali ditinggal nikah dan sekali cintanya direbut
tukang martabak).
Cinta
tak akan ada habisnya untuk dibahas. Berjuta bahkan bermilyar lagu, film,
tulisan , puisi dan sebagainya tak akan mampu mendeskripsikannya dengan pasti. Seperti
yang pernah saya katakan, cinta adalah misteri. Cukup dirasakan dan dinikmati
keberadaannya tanpa harus bersusah payah mengungkapkan artinya. Jadi cintailah
cinta!
cara yg bagus nih buat yg susah move on..
BalasHapushehehe
by the way boleh minta komentarnya gak di postingan yg ini?
http://herzablog.blogspot.com/2011/11/seandainya-saya-menjadi-anggota-dpd-ri.html
makasih yah sblmnya
thank u... okay ntar ku komenin... salam kenal
BalasHapusnice posting bro...kita harus memahami cinta yang sebenarnya biar gak patah hati apalagi bunuh diri.
BalasHapusbisa baca tulisan ini http://akhmadfarhan.wordpress.com/2011/11/16/mencari-cinta-sejati/
salam blogwalking...
terima kasih.. salam
BalasHapuspas banget sob, kebetulan saya lagi mengalaminya xD
BalasHapusku doakan semoga cepet sembuh yahhh
BalasHapusmuantab sudah.... “Berani mencintai berarti siap untuk kemungkinan terburuknya yaitu patah hati”.
BalasHapus