Selasa, 20 Desember 2011

Horsek, Horor Esek-Esek


Kamis misteri ketika hantu tak lagi ngeri...

Sebelumnya maaf atas tindakan saya yang kurang sopan dengan memberikan judul agak vulgar. Tapi memang begitulah fenomena yang terjadi sekarang, film horor di bioskop didominasi oleh hal-hal berbau seksi dan menurut saya banyak adegan yang kurang sopan. 

Bukan hanya mengurangi rasa misteri akan cerita horornya tapi juga membuat beberapa orang berpikiran ngeres dibuatnya. Ya sebenarnya ngeres nggak ngeres tergantung dari pandangan masing-masing tapi kalau banyak orang berpikiran sama berarti memang seperti itulah image yang tercipta dari film tersebut. 


Bagaimana tidak ngeres, dari judulnya saja sudah menjurus ke hal-hal berbau vulgar apalagi isinya bisa dijamin tak jauh dari judul.  Bayangkan saja, ada film berjudul Hantu Puncak Datang Bulan. Wah! Nggak nyangka ternyata hantu mengalami masa menstruasi juga. Ada lagi Pocong Mupeng, kenapa bisa mupeng tuh pocong? Habis ngintip orang mandi, nonton bokep atau jangan-jangan nonton film horor esek-esek. 

Lebih parahnya lagi  jika film tersebut menampilkan bintang porno asal luar negeri sudah bisa ditebak apa maksud dan tujuannya. Maaf kalau boleh saya menduga-duga, pertama hanya untuk memancing antusias penonton atau memang film tersebut memang benar-benar porno dalam balutan cerita misteri. Sungguh mengerikan! Bukan filmnya tapi dampaknya ketika adik-adik yang masih di bawah umur melihatnya. Pantas saja anak kecil jaman sekarang jadi cepat dewasa. 

Tapi apalah daya saya, buktinya lembaga sensor film merestui beredarnya film-film horsek tersebut. Memang sudah ada proses editing dengan memotong beberapa adegan tapi tetaplah ada beberapa yang tetap muncul saat penayangan. 

Akhirnya saya mengambil kesimpulan. Film horsek menjadi laris manis karena penontonnya juga. Nggak bisa dipungkiri bahwa sebagian dari kita memang menyukai atau bahkan fans beratnya. Nggak akan ada barang dagangan tanpa ada konsumen khan?

Sebagai pecinta film Indonesia saya hanya berharap semoga semakin banyak film mendidik yang beredar untuk mengimbanginya. Dan untuk pecinta film horsek semoga film tersebut hanya sebagai hiburan semata tanpa pengaruh nyata dalam kehidupan sesungguhnya. 

Jayalah terus perfilman Indonesia!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar