Rabu, 21 Desember 2011

Hebat (am I a superhero?)


“Hebat” apa sebenarnya arti kata ini? Ibuku berkata “hebat” ketika aku mulai berjalan, memakai sepatu dan bersekolah sendiri. Temanku merasa hebat ketika dia mendapatkan banyak cewek dan atasanku bilang hebat ketika pekerjaan terselesaikan sesuai dengan target. Untukku hebat itu seperti super hero, memiliki kekuatan super, rahasia jati diri dan menolong manusia memberantas kejahatan. Tapi aku mulai ragu, apakah masih disebut hebat melihat superman memakai celana dalam di luar, apa masih hebat melihat batman memakai jubah seperti sayap padahal dia tidak bisa terbang? 

Ku ketik kata “wisdom hebat” dalam kolom pencarian di google. Dalam hitungan detik ada 1.440.000 hasil hanya dalam waktu 0,13 detik. Hebat, sungguh hebat “google” ini dalam waktu yang super cepat informasi yang kubutuhkan tersedia.

Ada sebuah artikel yang sangat menarik untuk dibahas karya Yohanes Prapto Basuki dengan judul “Hebat Ketika Tak Terlihat”. Sebuah barisan kalimat yang sangat mengena untuk memaknai kata hebat. 


“Kita menjadi apa dan siapa karena ada orang lain di sekitar kita. Mengapa ketika memiliki apa-apa dan menjadi siapa, kita merendahkan mereka?  Mengapa ketika engkau memiliki seragam, pedang, senjata, pentung dan pundi-pundi engkau lupa diri? Atribut itu bukan dirimu! Dirimu ada di balik segala hal yang kau kenakan! Kita sesungguhnya telanjang. Kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Dia dan dia”

Aku mengibaratkannya seperti Superman, Ultraman, Batman dan para kesatrian berimbuhan nama man (ironman tidak termasuk) yang selalu menyembunyikan jati dirinya padahal banyak hal hebat telah dilakukan untuk menolong sesama. Ada ungkapan mengatakan “ketika memberi dengan tangan kanan jangan sampai tangan kiri melihat”. Sesungguhnya seseorang benar-benar menjadi hebat ketika ada kerendahan hati untuk tidak menyombongkan diri dengan segala kehebatan. Namun perlu diingat “Kerendahan hati itu seperti celana dalam, wajib dikenakan, tetapi tidak senonoh untuk dipamerkan” (Helen Nielsen). Bangga dan sombong memiliki batas tipis untuk itu setiap manusia butuh kontrol diri untuk memaknai sebuah kata hebat agar hal hebat tersebut tidak meledak dan meletus menjadi sesuatu yang sia-sia karena terlalu berlebih.

Sebuah pencerahan, setiap manusia terlahir hebat dengan segala kelebihan dan kekurangan. Superman tetap hebat meskipun memakai celana dalam di luar dan batman tetap hebat meski memakai jubah padahal tidak bisa terbang. Hebat itu ketika mensyukuri apa yang diberikan Sang Pencipta, memanfaatkannya untuk kebaikan tanpa mengharapkan pujian “hebat” dari orang lain.


1 komentar: