Kamis, 29 Desember 2011

Fenomena Wakuncar



Banyak hal yang biasa dilakukan sepasang muda mudi ketika pacaran. Menonton film bareng, makan sama-sama, pergi ke tempat wisata atau yang paling nge”hits” yaitu berkunjung ke rumah pacar atau yang lebih dikenal dengan wakuncar. Wakuncar adalah singkatan dari waktu kunjung pacar. Hmm istilah ini mulai booming setelah lagu dangdut dengan judul serupa beredar di pasaran. 

Ada juga yang menyebutnya apel. Ya.. berkunjung ke rumah pacar memang sesuatu hal yang sangat mengasyikan dan juga mendebarkan. Menurut hasil survey yang saya lakukan, banyak orangtua merasa senang dengan acara wakuncar ini. Mengapa??? 


Lebih aman
Ini adalah alasan yang paling penting. Membiarkan sepasang muda-mudi yang saling kasmaran di luar rumah sangat berbahaya. Terlebih di jaman sekarang yang serba kebarat-baratan hubungan sosialnya. Seperti lirik sebuah lagu Titi Puspa “jangan berdua duaan nenek bilang itu berbahaya heiiiiii..”. Selain itu ada ungkapan kalau berdua-duannya yang ketiga adalah setan. Inilah hal sering dikhawatirkan oleh orangtua, seks bebas. Dalam sebuah artikel diungkapkan bahwa remaja di Indonesia sudah berani bereksplorasi dengan seksualitas mereka. “Fakta ini ditemukan pada remaja SMP dan SMU di Jawa Barat. Hasil penelitiannya 42,3 persen melakukan hubungan seks pertama kali saat di bangku sekolah menengah. Mereka juga mengaku melakukannya berdasarkan rasa saling suka dan tanpa paksaan,” ujar dr. Boy Abidin seorang Ginekolog. Dengan berkunjungnya pacar si anak ke rumah, orangtua bisa lebih mengawasi. Hehhehee… tapi buat orangtua pergertian dikit dunkkk!!! Jangan ikutan nimbrung di ruang tamu terus..khan pengen juga berdua-duaan.. upsss maaf saya jadi curhat..

Silaturahmi dan saling mengenal
Yups.. benar sekali, dengan berkunjungnya si pacar otomatis orangtua bisa berkenalan. Dari sini dapat dinilai bagaimana kepribadian kekasih anaknya. Dengan datang ke rumah saja sudah membuktikan bahwa si calon mantu atau pacar si anak punya itikad yang baik buat bersilaturahmi dan meminta restu buat kelangsungan hubungan mereka. Daripada back street, benar ga’?!!

Wah ternyata manfaatnya besar acara wakuncar ini. Sarana pendekatan diri kepada pacar dan keluarga. Ingat!! Restu orangtua itu penting dalam suatu hubungan.

Namun dibalik asyiknya acara wakuncar. Ternyata banyak juga yang merasa nervous bahkan takut ketika menghadapi ritual ini. Ini dikarenakan sugesti negatif yang tertanam di dalam batin seseorang. Ada yang takut ketemu bapak yang galak, ibu yang cerewet atau juga kakak-kakak pacar yang super menyeramkan. Hehhehehe.. butuh tips dan sedikit sentuhan halus berbalut sopan santun. Intinya adalah niat baik untuk bersilaturahmi. Hmm… kesan pertama itu penting. Jangan macam-macam, berpakaian dan bertingkah laku yang sopan. Ungkapkan maksud kedatangan dengan baik dan mintalah restu orangtua sang pacar untuk lebih afdolnya suatu hubungan. 

Kadang-kadang banyak orangtua yang suka ngetes calon mantu atau pacar anaknya ketika datang apel. Ada yang pura-pura ditinggal pergi tapi diintai dari kejauhan, ini bertujuan untuk melihat gerak-gerik si cowok. Ada juga yang meminta tolong dengan beragam pekerjaan, biasanya untuk melihat sejauh mana perjuangan si pacar untuk mendekatkan diri ke orang tua pasangan. Hadapi dengan percaya diri dan jadilah diri sendiri. Ini sangat penting. Kenapa? Karena menyembunyikan jati diri bukan perbuatan bijak. Bukankah lebih menyenangkan jika kita diterima apa adanya.

“Berpacaran itu boleh tapi jangan bermaksiat. Jangan mengatasnamakan cinta untuk hal-hal bersifat kesenangan semata. Cinta yang sejati itu tidak mengharap apa-apa”

Begitulah sedikit pendapat saya tentang wakuncar. Sebuah tulisan kacau karena bisa dipastikan malam minggu nanti saya tidak bisa berkunjung ke rumah pacar. Maklum kerja di luar kota membuat saya harus menerima bahwa malam minggu nanti wakuncarnya diganti waktelcar (waktu telepon pacar). Huft!!!

6 komentar:

  1. Setuju banget nih sama kalimat yang ini.

    “Berpacaran itu boleh tapi jangan bermaksiat. Jangan mengatasnamakan cinta untuk hal-hal bersifat kesenangan semata. Cinta yang sejati itu tidak mengharap apa-apa”

    BalasHapus
  2. yups...terima kasih mari kita dukung pacaran yang sehat tanpa maksiat....

    BalasHapus
  3. syg skli thun ini tdk bsa ke rmh pcar silahturahmi jdi sdih :(
    jgn lpa mmpir ke eMingko Blog

    BalasHapus
  4. Benar sekali, jangan atas nama 'CINTA' untuk maksiat.., Jangan 'MAKSIAT' atas cinta..

    Wah, dapat slogan baru nih untuk diusung... hehe..

    BalasHapus
  5. pacar biar jauh di mata tapi tetap dekat di hati hehehhe... okay ntar aku mampir thank u kunjungannya

    BalasHapus
  6. thank you endi mari populerkan slogan ini

    BalasHapus