Wah!! Seru sekali mendengar lagu Zigas yang satu
ini. Selain musiknya asyik liriknyapun mengena bagi para pecinta yang pernah
jatuh hati pada sahabatnya. Sahabat jadi cinta, pernahkah kamu merasakannya?
Terus bagaimana menyikapinya, apakah rasa harus diungkapkan atau dipendam
selamanya..??
Susah sekali bila cinta sudah hinggap di hati.
Virusnya mengenai saraf dan menjalar di seluruh sistem otak. Ya.. singkatnya
virus merah jambu ini bisa menyebabkan dunia indah dan suram dalam satu rasa.
Kata para pujangga, cinta berjuta rasanya.
Nah kalau cinta ini terpikat pada sahabat apa yang
harus kita tempuh. Asli!!! Suerr!!! Saya pernah mengalami hal serupa. Dan
ketika itu saya kebinggungan, antara cinta dan persahabatan mana yang harus
diutamakan. Dilema, saya dilanda ketakutan yang saya buat sendiri. Saya
berpikir apabila nanti saya ungkapan maka sahabat saya akan marah dan tak mau
bertemu dengan saya lagi. Ya..kalau diterima sih syukur, kalau tidak???
Hmm.. jadi serba salah saya saat itu. Mau bertemu
jadinya malu-malu, mau menjauh takut dia curiga. Ampun!!! Mungkin benar apa
yang dikatakan orangtua dulu “witing tresno jalaran saka kulina”. Cinta datang
karena terbiasa. Karena terbiasa bertemu, belajar dan bermain bersama maka
benih-benih kasih sayang ini bersemayam di hati. Duhh!! Bahasa saya sok
romantis sekali ya.. hehhehe..
Sebenarnya ada beberapa kemungkinan yang bisa
terjadi,
Cinta diungkapkan dan akhirnya diterima.
Singkatnya happy ending. Yang seperti ini namanya anugerah karena cinta tak
bertepuk sebelah tangan. Biasanya sih hubungan kekasih yang berawal dari
persahabatan akan langgeng. Boleh saya simpulkan mungkin karena satu sama lain
sudah saling mengenal dan mampu menerima kekurangan dan kelebihan. Sedikit
berbagai pengalaman ada teman saya yang awet pacaran dari kelas dua SMP sampai
sekarang berumur dua puluh tiga tahun, nah hitung sendiri berapa lamanya
hubungan mereka. Kurang lebih sembilan tahun, hebat!!! Denger-denger mereka
bakal menikah tahun ini. Selamat!!!
Cinta diungkapkan dan ditolak. Ampun!!! Tragis
banget nasibnya. Nah kalau sudah gini biasanya antara kedua belah pihak bakal
canggung dan aneh jika bertemu satu sama lain. Yang satu nggak enak karena
menolak cinta, yang lainnya malu karena takut dibenci atas tindakan
pengungkapan tersebut. Hasilnya kadang persahabatan jadi renggang dan akhirnya
menjauh. Ya meskipun biasanya selalu ada kata-kata “meskipun aku tolak, kamu
tetap teman aku kok..”.
Cinta tak diungkapkan dan menjadi rahasia. Hmm
karena lebih mengutamakan persahabatan maka cinta yang terpendam terpaksa lebih
dipendam lagi sampai sedalam-dalamnya. Ada yang bilang mencari sahabat itu
susah, lebih gampang cari pacar. Benarkah???
Wah cara ini terbukti paling menyedihkan, cinta
yang dipendam biasanya hanya menyiksa si pemilik hati. Apalagi kalau sampai
sahabat tersebut menemukan belahan jiwanya sampai akhirnya berpacaran. Wah!!
Betapa tragis dan sedihnya. Mau tak mau sebagai sahabat wajib senang dong
dengan kebahagiaan sahabatnya namun di lain pihak ada rasa cemburu dan sedih
melihat orang yang disayangi telah dimiliki orang lain.
Hmm.. sekarang saya mau memberi saran. Kalau
memang cinta, ungkapkan! Ada sebuah kalimat yang cukup bagus “jangan memendam
cinta tanpa mengutarakannya karena hal tersebut berarti patah hati dini”.
Apapun resikonya sebaiknya diutarakan. Tentunya dengan memperhitungkan waktu
yang tepat. Kita tak mungkin tahu seseorang mempunyai perasaan yang sama dengan
kita atau tidak jika tidak ditanyakan atau disampaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar